My Seminary

Pelatihan PSPA

image

Materi 1.
Mencari Jalan Mengasuh Anak.

PSPA (Program Sekolah Pengasuhan Anak)

Pelatihan PSPA ini dilaksanakan selama 2 hari. Ada apa siih..? Kok sampai 2 hari banget?

Coba Kita mulai analisis cara mendidik anak kita dari hal yang paling sering kita alami sehari-hari.
Pertanyaannya adalah kenapa saya mudah emosi, ketika anak mulai bertengkar dengan saudaranya? Karena anak lelet (apalagi di pagi hari)? Atau karena anak malas (malas makan, malas mandi, malas bangun dan malas-malas yang lain)?

Yang perlu direnungkan adalah Sudahkah Kita Menjadi Ibu Bagi Anak-anak Kita ataukah Selama Ini Kita Hanya Ibu Bagi Diri Kita Sendiri..?

Contoh kasus.

Anak seringkali berebut mainan.
Sebagai orangtua tentu kita biasanya meminta sang kakak utk mengalah.

Maka yang perlu ditanamkan pada anak adalah Kepemilikan.

Jika ingin mengambil hak orang lain, harus meminta ijin terlebih dahulu.

Sebenarnya, apa siih kegunaan belajar ilmu Parenting?
Toh tiap hari juga itu-itu saja yang dilakukan.
Memberi makan, membelikan mainan, membelikan baju, menyekolahkan, dll.
Bagaikan sebuah rutinitas saja.
Namun sesungguhnya, belajar parenting itu besar manfaatnya.

Alasannya:
1. Mendidik anak merupakan perintah Alloh SWT.
Semakin banyak kita belajar, maka kita akan semakin move on and on. Kita akan senantiasa berhijrah menuju kebaikan.

2. Karena zaman sudah berubah.
Alasan zaman orangtua kita jarang mengikuti acara parenting karena zaman dahulu, belum ada pembanding. Misal : facebook, twitter, instagram, dan social media lain. Dimana anak kita saat ini bisa menggunakannya dengan mudah dan banjir informasi serta perhatian dari teman-temannya, yang bisa temannya tersebut adalah lawan jenis

3. Setelah mengikuti seminar parenting, biasanya Orangtua memimpikan menjadi Orangtua yang Bahagia.
Tidak ada yang salah dengan mimpi itu. Hanya saja yang perlu dilakukan adalah kita harus fokus dalam mendidik anak. Tidak dengan sambil-sambilan. Tidak ada yang namanya instan dalam segala hal. Apalagi mendidik anak. Prosesnya membutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya.

Jadi, kewajiban mendidik anak adalah kewajiban Ayah dan Ibu.
Namun,
Jangan pernah menggantungkan segala sesuatu nya pada makhluk hidup.
Gantungkanlah hanya pada Alloh SWT.

Pahami keinginan anak dan Biarkan anak mendapatkan apa yang diinginkan.
Sebab,
Orangtua sukses akan menghasilkan anak sukses. Dan anak yang sukses adalah anak yang mampu memperoleh apa yang diinginkan.

Masalah yang sering orangtua hadapi:
# Anak Bermasalah.
Namun orangtua tidak merasa ada masalah.
# Anak Bermasalah.
Namun orangtua sering menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Sambil berkata, “Bu/Pak Guru, titip anak saya yaa..terserah mau diapain, saya pasrah. Pokoknya dia bisa jadi anak baik, sholeh,…”
# Anak Bermasalah.
Anak di sekolah nurut pada guru, namun di rumah tidak mau menurut pada orangtua.

Kuncinya adalah Dekatkan diri kita pada anak.
Bukan hanya keberadaan, namun juga jiwa kita.

Cara nya :
1. Sejak anak masih kecil, jawab tiap pertanyaan anak. Meskipun itu di ulang-ulang.
Lebih banyak mana energi anak dengan energi kita sebagai orang dewasa?
Maka,
Demi Alloh..jawablah terus keingintahuan mereka dgn sabar.

2. Jadilah orangtua yang mampu menjadi pendengar yang baik.
Karena dengan mendengarkan anak-anak bercerita, akan menjauhkan mereka dari kenakalan.
Anak-anak akan merasa nyaman cerita apapun kepada orangtuanya.
Ilmunya adalah :
# Semakin kecil anak, orangtua yang mengajak bicara.
Namun ketika anak tumbuh makin dewasa, dengarkan mereka berbicara dan bercerita.

3. Karena anak itu adalah ANUGERAH bukan BEBAN.
Kalau anak itu Anugerah, sudah pasti mereka banyak memberi daripada menerima.

Buktinya apa?

Bukti Pertama,
Ingat salah satu ayat dalam Al-Qur’an Kareem bahwa ada 3 doa yang diijabah Alloh SWT. yakni:
👼Doa orang yang terdzolimi
👼Doa orang yang sedang dalam perjalanan (musafir) dan
👼Doa anak untuk orangtuanya.

Maka,
Anak merupakan Anugerah, jika diurus sendiri.
Karena Anugerah itu merupakan fitrah (alami/nature), sedangkan apabila anak menjadi rusak, itu karena pengasuhan (nurture).

Bukti Kedua,
Anak merupakan Harapan bagi orangtua.
Karena yang membuat seseorang itu baik adalah karena adanya sebuah keluarga.
Dan di keluarga terdapat anak.

Contoh kasus.

Mengapa anak saya tidak mau sholat saat usia sudah menginjak dewasa?

Coba cek.
❔Sudahkah menyuruhnya saat anak berusia 7 hingga 10 tahun?
❔Sudahkah menanamkan akidah akhlak anak melalui cerita 25 Nabi dan kisah Rosululloh SAW?
❔Sudahkan menceritakan bagaimana kehidupan sahabat-sahabat Nabi..?
❔Sudahkah menceritakan apa makna-makna Asmaul Husna?

Contoh kasus.

Mengapa ada yang orangtuanya berjilbab, namun anaknya tidak mau memakai jilbab?
Padahal orangtua sudah memberi contoh, namun anak tidak mencontoh.
Kenapa?

Itulah pentingnya hubungan kedekatan orangtua dan anak. Sehingga pengaruh yang diberikan orangtua pada anak HARUS LEBIH BESAR daripada pengaruh teman (lingkungannya).

Teladan adalah salah satu unsur dalam mendidik anak, namun bukan satu-satunya unsur.

Sehingga melalui PSPA ini, abah mengenalkan program 1821.
Apakah itu?

image

Program yang dicanangkan Abah Ihsan untuk Family Time. Dimulai dari jam 18.00 hingga jam 21.00. Hanya 3 jam di tiap harinya.
No gadget.
No kompor.
No mesin cuci.
No mesin apapun.
Hanya waktu kebersamaan antara orangtua dan anak.

PR dari Materi 1.

Jika ingin anak LEBIH TERPENGARUH pada orangtua daripada dengan temannya.
Lakukan.
(Pada saat acara berlangsung, kami disuruh mengucapkannya dengan suara keras bersama-sama dalam satu ruangan tersebut)

In syaa alloh..
Mulai hari ini saya bersungguh-sungguh menyediakan HAK ANAK dengan waktu saya.
Setidaknya sedapat mungkin SETIAP HARI jika bertemu dengan anak, bersama mereka, dengan mempraktekkan 1821.

Yang dilakukan:
Bukan belajar pelajaran sekolah.
Namun,
Belajarlah ilmu-ilmu tarbiyah, mengobrol, bermain.

Ingat yaa…
Bermain bersama.
Bukan menemani anak main dan orangtuanya sibuk sendiri.

Karena sejatinya kita “bersama” anak kita 100% hanya sampai usia anak kita 12 tahun.
Selebihnya,
Mereka akan sibuk dengan dunia mereka sendiri.
Jadi,
Maksimalkan lah waktu bersama anak kita semasa mereka kecil.

Posted from WordPress for Android

8 thoughts on “Pelatihan PSPA

Leave a comment