drama korea

Damn! Reply 1988 Has Twisted Plot >.<

Tentang persahabatan.

Tentang cinta.

Tentang keluarga.

Tentang kehidupan.

Dan tentang segala hal yang terjadi di Dobong-Gu, Ssangmun-dong, Korea Selatan.

Buat kamu yang pernah hidup di mana handphone belum seperti saat ini, dan satu-satunya cara untuk berkabar adalah melalui telepon dengan cara diputar seperti ini….th (2)

Maka kamu bakal fall in love sama drama Korea yang satu ini.

Alurnya memang terkesan lamban, tapi sarat akan makna. Membuatkuteringat kembali ke jaman dahulu. Perfect!
Sungguh saya merindukan masa-masa seperti ini.

*hehhee…jadi ketauan yaa….saya kelahiran tahun berapa >.< yaa….??

Dimana kegiatan masyarakat pada jaman itu yaa….berkumpul dan bertatap muka, chitchat, dan saling bercanda. Assiikk banget deh…

ahjumma
Lihat deh….gimana akrabnya para ahjuma ini…sambil metik kecambah, mereka ngobrol ngalor ngidul sambil bercanda membicarakan apa saja yang dialami.

Belum lagi anak-anaknya yang seumuran dan tinggal di 1 blok Ssamun-dong, mereka kerap menonton video dari tivi kotak kaya gini bareng-bareng…

tv
Tivi kotak ini lengkap banget sama antena dan stereo set dan video player. Daebak…!!

Karena mereka berlima menghabiskan waktu bersama sedari kecil, jadi mereka akrab banget dan menjadikan rumah salah satu gank mereka sebagai base-camp untuk kumpul sekedar nonton, membaca buku, berdiskusi sampai makan ramen bareng.

Permasalahan yang di tampilkan pun engga terlalu rumit, jadi drama ini kena banget di hati penggemar drama Korea terutama fans nya The Reply Series.

Cuma, yang bikin banyak penggemarnya gak puas adalah ending cerita drama ini. Entah apa maksud dari Chakka-nim (penulis drama) ini hingga membuat penonton merasa tertipu dengan harapan palsu dari pemeran si lead-male nya.

Endingnya sama-sama happy siih…hanya tidak seperti ekspektasi penonton. Biasanya kan lead-female jadiannya sama lead-male nya yaa….tapi di Reply 1988 kita engga menemukan itu. Ternyata si lead-female nya jadian sama third-lead male. Nah kaann…nyebelin bangeett… Jadi berasa sia-sia nonton sebanyak 20 episode. Dan akibat ending yang absurd ini, muncullah dua kubu. Antara kubu lead-male sama kubu third lead-male.

Oke,

Aku akan bahas ke absurd an drama ini, meskipun tidak membuatku memihak salah satu kubu, tapi cukup membuatku berpikir inti dari drama ini apa yaa…? Hikmahnya apa? Dan mencoba menjadi cenayang, ingin menangkap maksud dari si chakka-nim yang terhormat.

Pertama kali nonton, kamu akan disuguhi banyak adegan “tidak biasa” ala drama Korea. Kebodohan dari pemainnya diiringi backsound “mbeeekk”. Aneh. Hahha….tapi lama-lama aku ngerti deh…bahwa itu khas drama Reply Series.

Lalu keanehan berikutnya bergulir, dari masalah Sung Deok Seon (lead-female nya yang diperankan oleh Hyeri “Girl’s Day”) yang ke geer an karena mengira salah satu sahabatnya yang paling kece, Sung Soo Woo (diperankan oleh Go Kyung Pyo) menyukai dirinya. Karena memang cowo nya memang suka cari perhatian sama Deok Seon.

Dari mulai perhatian sama kegiatan Deok Seon (karena cewe ini lemah dalam study, jadi lebih memilih menjadi perwakilan sekolah untuk membawa nama negara saat ada event Olimpiade 1988 di Korea Selatan), sering dateng ke rumah si cewe untuk pinjem atau minta sesuatu tentang keperluan sekolah (padahal mereka engga satu sekolah), menjemput Deok Seon untuk makan ramyun bareng di base camp mereka (rumahnya Choi Taek, si dewa baduk), skinship (jangan mikir yang engga-engga, ini drama sopan kok….jadi skinship nya di awal episode hanya memegang pundak si cewe).

Akhir dari cinta pertama Sung Deok Seon adalah ternyata selama ini Sung Woo cari perhatian sama doi karena si cowo nyukain kakaknya Deok Seon, Sung Bo Ra. Huuhuu…ikutan nangis pas adegan ini. Kenapa selama ini perhatiannya ke Deok Seon siih…??? *huh!

slapped
Berakhirnya first love Deok Seon dengan Sun Woo. Tragis. Sun Woo got her slapped.

Persahabatan mereka juga menimbulkan buih-buih cinta di hati Kim Jung Hwan (lead-male, yang digadang-gadang bakal jadi calon suami Deok Seon. Diperankan oleh Ryu Jun Yeol). Dari awal, Deok Seon (dewasa, seperti kilas balik gituu…) menceritakan tentang kisah persahabatannya dengan keempat teman prianya itu dengan sebutan yang sesuai karakter masing-masng sahabatnya. Naaah….Jung Hwan ini dipanggil “gea” (yang dalam bahasa Korea artinya “anjing”. Mungkin karena sering mengomentari dengan kata-kata engga enak sama si Deok Seon, jadi dia rada-rada sebel).

Dari awal episode, penonton sebenarnya sudah dimanjakan sama plot kisah cinta Deok Seon sama Jung Hwan. Dan kisah cintanya pun beranjak naik. Tapi entah kenapa engga ada progress. Dari episode per episode, penonton hanya disuguhi adegan PHP dari chakka-nim. Huhuu….

Setelah adegan di gang ini, makin banyak adegan yang bikin aku deg-degan saat nonton dan berharap Jung Hwan maju untuk menyatakan cintanya terlebih dahulu. Karena (harusnya siih….) Jung Hwan tau kalau Deok Seon trauma sama sinyal-sinyal gak jelas dari cowok. Dan lagi, Deok Seon punya perjajian sama genk cewe di sekolah Ssangmun girl’s school untuk “Tidak menyatakan cinta terlebih dahulu”.

Karena dorongan teman-temannya lah, Deok Seon membalas sinyal yang diberikan Jung Hwan. Ia memberanikan diri untuk mancing-mancing pertanyaan “Aku akan kencan buta minggu ini. Dia adik kelas dari Sun Deok High. Namanya Choi Jae Young. Dia temen sekelasnya Ja Hyun dari SD. Bolehkah aku ikut kencan buta?”

blindate
Kira-kira apa jawaban Jung Hwan yaa…?

Karakter Jung Hwan di sini memang rada bermasalah sama keragu-raguan. Ragu, takut dan malu. Dia malu dikata-katain sama sahabat-sahabatnya kalau suka Deok Seon yang selama ini di hina-bina. Takut kalau Deok Seon engga balas cintanya. Ragu sama apapun yang akan dilakukan, apalagi berhubungan sama Deok Seon, kelihatan menimbang-nimbang dulu baik-buruknya di hadapan yang lain. Huuuh!! Uri chakka-nim harusnya bikin karakternya yang se manly perbuatannya doonk yaa…ige myooyaaa….!!

Liat gimana manlynya Jung Hwan melindungi cewe yang disukainnya.
Aigooo….Kim sajaang!! *melting already………
(Baca juga tulisanku tentang Kim sajang’s family di sini…klik)

Karena nonton Reply 1988 yang endingnya engga sesuai harapan, aku pingin membangun harapanku sendiri dengan menulis kisah lanjutan Jung Hwan dengan Deok Seon. Anggap saja episode 19 dan 20 nya bukan yang dari TVN. Haahhaa….sambil belajar nulis fiksi. Siapa tau ada Reply 1988 the movie. Aigoo…masih aja baper. Padahal drama ini uda berakhir dari Januari 2016 lalu. Nyesek bangeet. Udah nonton 20 episode.
Eottokeee….>.<

Cac-1EyUMAALEkj
Source : twitter #timjunghwan

Kata-kata Jung Hwan yang seolah menyalahkan timing and fate. Paling engga banget! Greget aku waktu nonton Jung Hwan! Errrgg……

Daripada sibuk mikirin ending, lebih baik kita coba mengambil hikmah dari nonton drama ini yaa….karena ending gak akan merubah eumyeong (fate) dari chakka-nim yang terhormat.

Kesan nonton drama ini pertama kali adalah bagaimana hubungan sosial jaman dahulu (sebelum ada gadget yang canggih-canggih seperti sekarang), masa muda yang dilalui orangtua kita dulu. Penuh kehangatan, interaksi yang sehat antar keluarga, antar tetangga dan bahkan sampai guru di sekolah. Mungkin memang dari segi pendidikan pengasuhan, terkesan orangtua yang bertindak otoriter, namun jaman dahulu pengaruh lingkungan yang diberikan tidak seperti jaman sekarang. Akibat derasnya arus informasi.

Mereka bisa hidup saling membantu, saling memberi dan saling bercerita dengan riang. Saling berbagi kesenangan dan kesedihan. Lalu adat yang masih dipegang erat. Sopan santun kepada orangtua dan yang lebih tua. Bisa dilihat dari hubungan Deok Seon dengan Bo Ra. Yang meskipun mereka sering bertengkar, namun Deok Seon sangat respect sama kakanya. Engga pernah tuuh….Deok Seon mukul kaka nya duluan, atau membalas sekuat tenaga pukulan kakanya. Ia sering mengalah dan lebih memilih mengadu pada eomma nya.

Hubungan kaka beradik Jung Hwan dengan Jung Bong juga patut dijadikan pelajaran. Meskipun kaka nya engga sepinter adiknya, tapi adiknya engga pernah sekalipun menertawai apapun yang dilakukan kakanya.

Yang paling perfect yaa…hubungan kaka beradik antara Sun Woo dengan si imut Jin Joo. How adorable they are!

CUBR3AvVEAA02tL
Neomu kiyopchiii….kuchiii…??

Jin Joo Anyyeong……!

Memang keluarga itu engga bisa disamakan satu sama lain. Mereka begitu kompleks dengan keunikan mereka sendiri-sendiri. Yang harus kita lakukan adalah bersyukur dan berusaha membesarkan keluarga dengan saling menghargai.

Selain itu, aku juga mengambil hikmah dari kehidupan bertetangga yang tanpa syarat. Mereka benar-benar ikhlas saling membantu. Dari mulai keluarga yang kaya membantu yang kurang mampu, dan yang kurang mampu pun juga memberi apa yang ia punya saat itu. Indahnyaaa….

Para orangtua juga tidak pernah menaruh curiga sama anak-anak mereka. Mereka sepenuhnya percaya pada kejujuran anak-anak. Kecuali orangtua Do Ryung kali yaa….mungkin karena anak satu-satunya juga….dan tau banget tabiat anaknya yang suka mencoba hal-hal baru. Tapi kenakalannya masih dalam taraf wajar, menurutku.

Di akhir kisah pada episode 20, dibacakan narasi oleh Deok Seon tentang Ssamun-dong.

Aku tidak bisa kembali ke masa mudaku ataupun ke gang ini.
Tidak bisa keduanya.

Waktu akan terus berjalan.
Semua akan berlalu.
Semua akan bertambah tua.

Itulah mengapa masa muda terasa indah.

Sesaat saat itu rasanya adalah masa-masa yang cerah, terang dan menyilaukan.
Tapi, kau tak akan pernah bisa kembali ke masa itu.

Masa-masa dimana banyak air mata.
Masa mudaku rasanya seperti itu juga.

Mengenang masa itu dan gang itu,
bukan karena aku merindukan diriku saat remaja.

Itulah tempat dari masa muda ayah ibuku,
dan masa muda teman-temanku.

Itu adalah tempat masa muda dari semua yang aku cintai.

Dengan pemandangan seperti itu, dimana kami tidak akan bisa berkumpul seperti itu lagi . . .

Aku sedih,
tidak bisa mengucapkan salam perpisahan terakhirku.

Untuk semua yang sudah pergi,
Untuk waktu-waktu yang telah berlalu, aku ingin mengucapkan selamat tinggal.

Anyyeong, na ye chung chun.

  • Good-bye Ssamun-dong . . .

Hari-hari yang hangat dan tulus, itu hal yang menyakitkan.

Bisakah kau mendengarku?

Bila kau mendengarku, jawablah….
1988-ku,
hari-hari di masa remajaku.

Sekian review dariku, chingudeul.
-best regards, Lendyagasshi-

th (4)
Reply 1988 yang berkesan. Gomawo…

11 thoughts on “Damn! Reply 1988 Has Twisted Plot >.<

  1. Wah, bulendy udah nonton, aku masih mangkal di pojokan lemari. Hihi..
    Jadi penasaran dengan reviewnya, reply 94 n reply 97 juga masih blm kusentuh.
    Makasih reviewnya ya, bulen *ini kebiasaan manggilnya jd keterusan*

    Like

    1. waaah….serius.
      Ini drama baguuuss banget, teh….

      Kecuali kl teteh ngliat dari sisi parentingnya ssiih….agak-agak kolot, otoriter kaya jaman kita aja dulu.
      *aku siih…heehhee…

      Teteh donlot ato beli dvd nya…?
      Jadi nge fans sama The Reply series….

      Like

      1. beli dvd nya hehe.. iya byk yg bilang bagus, baru liat bts nya aja, ini masih ongoing healer, ntar kalau ini udah tamat deh, icip2 reply

        haha, jaman 90 an mah kyknya ortuku jg kolot deh,..

        Like

      2. Teteeh….
        heehhe….healer banyak orang suka yaa….?
        tapi aku cm suka OST nya….jadi terngiang-ngiang gittuu.

        Kalo filmnya, emmm…..masi bagusan City hunter aah….hehhee…yg sama sama Park Min Young yaa…

        Like

  2. Maafkeun teh, aku baru baca komen.

    Healer biasa aja sih.. kurang greget, cuma penasaran sama penulisnya.
    Sebelumnya kan dia jd screenwriter Faith nya LMH,
    Faith bagus menurutku, aku suka walau awalnya agak gimana gitu sama lead femalenya, si KHS kan udah emak2 n tua. Haha..
    Tapi aktingnya KHS disini aku suka plus LMH nya ga flamboyan disini hwehehehe…

    City Hunter malah belum nonton, tp sejauh ini film LMH yg paling aku suka ya Faith *abaikan seleraku ini*
    Nanti menyusul mau nonton pelmnya si PMY ini, makasih review nya tetehhh…

    Like

Leave a comment