Belajar Sains Bersama Tiki-Tiki

Judul Buku : Tiki-Tiki Si Pemetik Hujan
Penulis        : Vinda Swastipadma
Penerbit      : Tiga Ananda
Harga           : Rp 17.000,-
Status           : Koleksi Pribadi (Pustaka Ananda)
Genre            : Cerita anak-anak bergambar seri Dongeng Ilmu Pengetahuan Alam
Jumlah halaman : 32 halaman
ISBN              : 978-979-084-600-5

Rating : 7/10

Siapakah Tiki-Tiki?
Ternyata ia adalah makhluk bersayap yang suka memetik hujan.

Adakah adik-adik di sini yang tahu bagaimana bentuk Tiki-Tiki?

Dan mengapa ia suka memetik bulir-bulir hujan?

Simak yuuk cerita mama Ai berikut ini . . .

Ada sebuah suku yang tinggal di pedalaman sebuah negeri yang bernama suku Hopa-Hopa. Penduduknya sudah lama merindukan hadirnya hujan. Desa mereka mendadak mengalami kekeringan. Sampai air sumur pun sudah hampir habis.

Mereka senantiasa berharap langit mendung akan hadir menaungi desa mereka. Namun, hal tersebut tidak pernah terjadi.

Apa yang harus mereka lakukan?

Maka, kepala suku Hopa-Hopa pun segera mengambil tindakan dengan cara melakukan ritual pemanggil hujan. Caranya, mereka bernyanyi sambil diiringi oleh alat musik tabuh khas penduduk suku Hopa-Hopa.

Tapi setelah Kepala suku Hopa-Hopa berada di bukit, ia melihat makhluk bersayap yang terbang tinggi di angkasa sambil memetik bulir-bulir hujan dan memasukkannya ke kantong.

Alangkah terkejut sang kepala suku.

Ia menegur makhluk tersebut yang ternyata bernama Tiki-Tiki. Namun Tiki-Tiki tak segera menghentikan aktivitasnya, ia terus saja sibuk memetik bulir hujan sambil bersin.

Ooh…ternyata itulah penyebebnya mengapa desa Hopa-Hopa tak pernag mendung, apalagi hujan.

Dan alasan Tiki=Tiki memetik bulir hujan adalah karena ia senantiasa bersin dan flu ketika musim hujan datang. Jadi untuk mencegah penyakitnya itu, ia memetik bulir hujan.

Setelah tahu masalahnya, Kepala suku menawarkan bantuan kepada Tiki-Tiki untuk membantu membangunkan rumah tinggal yang hangat. Beratap dan ada dinding untuk mencegah Tiki-Tiki terkena panas dan hujan.

Alangkah senang Tiki-Tiki mendapatkan rumah baru yang hangat dan nyaman.

Sekarang, ia tak perlu repot lagi memetik bulir hujan dan takut terkena flu, karena ia sudah merasa nyaman tinggal di dalam rumah mungilnya. Dan penduduk Hopa-Hopa pun bersuka ria atas hujan yang turun di desa mereka.

Kebaikan dalam buku cerita ini :

1. Anak belajar berempati kepada orang lain.
   Mencari pokok masalah dan menemukan solusi atas masalah tersebut.
2. Dalam buku ini dijelaskan secara rinci penyebab terjadinya hujan beserta prosesnya.

   

3. Membangun rasa saling tolong-menolong.
4. Buku ini dilengkapi interaksi antara story-teller dengan anak-anak sebagai pendengar, sehingga terjadi interaksi dua arah yang membangun ketertarikan anak.
5. Dilengkapi dengan beberapa aktivitas di akhir halaman buku.

Kelemahan buku ini :

Karena buku ini bertema fantasy, tentu tokoh yang ditampilkan tidak familiar dengan apa yang ada di sekitar kita.

Bagaimana menjelaskan kepada anak siapakah Tiki-Tiki?

Apakah ia hewan?
Tapi ia dapat berbicara layaknya manusia.

Apakah ia manusia?
Namun ia mampu terbang.

Di sinilah sang story teller memegang peranan penting untuk menjelaskan tokoh-tokoh yang diceritakan dalam buku ini tanpa harus berbohong.

Satu lagi,
Saat melakukan ritual memanggil hujan. Tentu hal-hal seperti ini bisa diluruskan saat menceritakan kepada anak. Bahwa dalam Islam, agama kita, tidak ada jenis ritual seperti ini. Namun sebenarnya dalam Islam pun ada cara memohon pada Allah untuk diturunkan hujan, yaitu dengan sholat Istisqo’.

Sekian review buku anak yang telah kami baca.
Mari membaca, anak Indonesia!

Salam hangat,
–lendyagasshi–