Family Stories

Apakah Deadliner Menurun Ke Anak?

Bismillah,

Holaa sahabat lendyagasshi
Tulisan ini terinspirasi dari kejadian malam ini, 6 Agustus 2020. Saat kaka dan adik diminta mengumpulkan worksheet dan exercise sheet esok hari di sekolah untuk digantikan dengan yang baru.

Memang,
Karena sekolah saat ini sedang PJJ, semua serba online dan alhamdulillah-nya materi sudah jadi dan dirangkum dalam summary book serta pekerjaan rumah dalam bentuk lembaran. Setiap lembaran ada kode yang bisa dikerjakan sesuai pelajaran online berakhir.

Berikut contoh Jadwal PJJ kelas 4C ‘Aisyah binti Abu Bakr.

Bismillah

⏰ Reminder
⭕Perubahan Jadwal PJJ

Insyaa Allah Jadwal Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh kelas …
(Jumat, 17 Dzulhijjah 1441 H/07 Agustus 2020)

  1. 07.00-07.20 :
    Dzikir pagi mandiri
  2. 07.30-08.10 :
    B. Indonesia (tugas WS. 02)
  3. 08.10-08.40 : Istirahat
  4. 08.50-09.30 :
    IPA (Tugas WS. 02)
  5. 09.30-10.10 :
    Tahfidz

📃Tugas untuk hari ini…..
Mengerjakan WS. 02 B. Indonesia dan IPA

Baarakallaahu Fiikum wa Jazakumullaahu khairan

Nah…

Kode-kode pada lembaran WS dan ES ini harus benar-benar diperhatikan, karena akan menentukan saat pengumpulan seperti esok hari ini. Dan payahnya yaa..si anak kurang disiplin dalam mengerjakan. Huhuu…

Jadilah kaka seorang deadliners garis keras, seperti malam ini. Meski ia kerap mengeluh capek menulis, tapi aku beri semangat. Semangat tidak hanya menekankan kaka untuk tanggung jawab atas pekerjaan rumahnya, tapi juga menyediakan kudapan.

Kalau kaka merasa capek, boleh istirahat dulu…” Itu yang aku tekankan agar ia tidak stres.

Karena sejujurnya, kaka pun mengaku stres. Aku pikir, anak kelas 4 SD sudah bisa menyampaikan apa yang dirasakan, itu bagus sekali. Daripada disimpan sendiri karena ia tidak berani mengatakan.

Jadi, benarkah deadliner itu menurun?

Ya, bisa jadi.
Karena aku pun seorang deadliner. Terbukti membuat tulisan KLIP hari ini saja aku selesaikan di jam-jam hampir jam 12 malam. Heehhe~

Penyebab utamanya hanya satu siih… management waktu yang kurang baik. Bukankah lebih baik mengerjakan segalanya di awal waktu agar bila masih ada yang kurang tepat bisa diperbaiki lagi?

Sering juga aku menggunakan dalih bahwa bila dilakukan saat mendekati waktu pengumpulan ide akan mengalir lebih lancar. Namun, resikonya terlalu besar. Andaikan bisa dikerjakan di awal waktu…

Waktu takkan terulang lagi..

Ya.
Memanfaatkan waktu dengan sebaik dan se-efisien mungkin. Kalau bisa membuat jadwal kegiatan penting apa saja yang hati itu akan dilakukan. Seperti prioritas : mendampingi anak-anak saat PJJ, hapalan ayat Aisy dan Hana, setoran dan mengecek kembali pekerjaan rumah mana yang harus dikerjakan.

Related Post :
Adaptasi Memasuki Semester Baru di Kondisi New Normal

Pahami ketika anak butuh istirahat, tapi…tidak terlalu lama juga…

Memang gak ada keadaan yang bener-bener ideal siih… Kadang Hana yang lama dalam menyelesaikan tugas, kadang kaka yang lebih dulu. Karena kali ini aku bener-bener fokus ke Hana, alhamdulillah… pekerjaan worksheet Hana bisa lebih dulu selesai daripada kaka.

Jadi,
Ke depannya…lebih perhatian lagi ke time management kaka. Jangan pernah menganggap kaka sudah bisa mengatur jadwalnya sendiri, karena usia 9 tahun, masih membutuhkan bimbingan orangtua.

Tugas orangtua adalah memonitoring

Aku sebenarnya sudah mulai bisa melepaskan kaka sedikit demi sedikit. Karena tahu banget kalau kaka ini anaknya bisa bertanggung jawab. Tapi sekali lagi, tugas orangtua adalah monitoring anak-anaknya. Seberapa jauh pencapaiannya, seberapa banyak kemajuan hapalannya.

Nyatanya,
Anak-anak yang sukses tidak lahir begitu saja. Ada lingkungan yang membentuknya, ada orangtua yang membimbing dan mendoakan selalu.

Sekali lagi niih..
Tugas orangtua adalah memberi arahan dan bimbingan bagi anak-anak agar “Mengenal Rabb-Nya”, tauhidnya, sehingga janganlah berkeluh kesah bahwa mendidik anak harus di delegasikan kepada sekolah. Sekolah di sini posisinya hanya membantu.

Hikmah pandemi :

Kembali lagi pada esensi pendidikan dalam Islam.
Bahwa Ibu adalah madrasah utama dan pertama bagi anak-anak.

Saling belajar kembali cara berkomunikasi antar keluarga.
Keluarga adalah lingkup terkecil dari sebuah masyarakat. Sehingga sudah sewajarnya anak-anak belajar segala bentuk emosi dan cara menghadapi masalah dari lingkup terkecil, yakni keluarga.

Belajar untuk sabar.
Ya, sabar dalam berbicara terhadap pasangan dan anak-anak, sabar untuk lebih banyak mendengar, sabar untuk semua hal yang belum sesuai setiap hari, turunkan lagi target dan ego.

Berkumpul bersama keluarga
Meski Abi sudah mulai aktif bekerja lagi karena pekerjaannya tidak bisa dilakukan dari tumah terus-menerus, maka saat pandemi dan dirumahaja kemarin benar-benar menjadi quality time sebuah keluarga. Dari mulai pagi sampai ke pagi lagi, bersama selalu.

Yaa,
Kadang bahagia, kadang kesal, kadang bosan, kadang pingin marah, semua emosi sudah lengkap dirasakan saat pendemi begini. Tapi jangan khawatir, zaman sekarang sudah banyak hal-hal yang memudahkan, salah satunya dengan beli lauk dan aneka minuman segar via ojek online.

Minum Kopi di Daftar Mechant Gopay : The Warung Kopi by MG

Begini aja, mama dan anak-anak uda kaya re-charge energi siih… Bahagia banget. Jadi, badan lelah setelah mendampingi PJJ anak-anak dan menyelesaikan urusan rumahtangga, jangan dipaksakan. Cukup pahami dan dengarkan kata hati. Istirahat yang cukup agar emosi juga menjadi lebih stabil.

Everything is under our control

-Aisy, 2020

Relate banget yaa, kaka quotenya. Gak tau gimana…mendadak anak 9 tahun ini mengucapkan hal ini pas lihat adiknya membantu membereskan tempat tidur.

MashaAllah~
Barakallahu fiikum
, Aisy Hana dan Abi.

Semoga Allah senantiasa melindungi keluarga kita selalu.
Aamiin~

Jadi,
Gak ada salahnya untuk menjadi deadliner, asal tanggung sendiri akibatnya.

Oyasumi~

With love,
lendyagasshi

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s